Minggu, 27 Desember 2009

1 mUhArRoM 1431 H

Tanpa terasa kita telah memasuki tahun baru Islam 1 Muharram 1431 H. Banyak hal yang telah kita lakukan pada tahun-tahun yang lalu. Kesemuanya seakan menjadi rangkaian cerita yang mengisi lembaran hidup kita. Hari-hari berlalu dan berganti menuntut kita terus berpacu dengan waktu. Dengan moment tahun baru Islam ini, marilah sejenak kita renungkan hikmah dan fadhilah didalamnya.

Kebanyakan dari kita kurang memperhatikan tahun Islam atau tahun hijriyah. Padahal, didalamnya terdapat sejarah perjuangan yang maha agung, yang telah mengubah wajah dunia dari kesesatan hingga penuh dengan ilmu pengetahuan.

Dibawah ini beberapa hal yang perlu kita renungkan dalam pergantian tahun:

Bersyukur atas segala karunia dan nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita.

Harus selalu kita ingat bahwa hakikat manusia adalah makhluk Allah, hamba Allah. Dijadikanya manusia untuk menjadi khalifah dimuka bumi, bukan sebagai makhluk yang selalu menumpahkan darah.

Muhasabah dan Instrospeksi diri

Allah Swt befirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap dirimemperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr: 18)” secara tegas ayat ini menunjukkan pentingnya mengingat hari akhir. Hari dimana segala perbuatan manusia akan dihisab dan diberikan balasan yang sesuai. Maka, tiada jalan lain untuk menebus dosa-dosa kita selain dengan bertaubat dan banyak beristighfar. Namun begitu, kita juga dituntut untuk merencanakan hari esok agar lebih tertata.

Mengenang Hijrah Rasulullah SAW

Peristiwa hijrah ini seyogyanya kita ambil sebagai sebuah pelajaran berharga dalam kehidupan kita. Betapapun berat menegakkan agama Allah, tetapi seorang muslim tidak layak untuk mengundurkan diri untuk berperan didalamnya. Rasulullah SAW, akan keluar dari rumah sudah ditunggu orang-orang yang ingin membunuhnya. Begitu selesai melewati mereka, dan harus bersembunyi dahulu di sebuah goa,masih juga dikejar, namun mereka tidak berhasil dan beliau dapat meneruskan perjalanan. Namun pengejaran tetap dilakukan, tetapi Allah menyelamatkan beliau yang ditemani Abu Bakar hingga sampai di Madinah dengan selamat. Allah menolong hamba yang menolong agamaNya. Perjalanan dari Mekah ke Madinah yang melewati padang pasir nan tandus dan gersang beliau lakukan demi sebuah perjuangan yang menuntut sebuah pengorbanan. Namun dibalik kesulitan ada kemudahan. Begitu tiba di Madianah, dimulailah babak baru perjuangan Islam. Perjuangan demi perjuangan beliau lakukan. Menyampaikan wahyu Allah, mendidik manusia agar menjadi masyarakat yang beradab dan terkadang harus menghadapi musuh yang tidak ingin hadirnya agama baru. Tak jarang beliau turut serta ke medan perang untuk menyabung nyawa demi tegaknya agama Allah, hingga Islam tegak sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk dunia saat itu.

Kalender Hijriah merupakan kalender Islam dan kalender Ibadah

Ibadah yang kita lakukan seringkali berkait erat dengan penanggalan Hijriyah. Akan tetapi hari yang istimewa bagi kebanyakan dari kita bukan hari Jum’at, melainkan hari Minggu. Karena kalender yang kita pakai adalah Kalender Masehi. Dan sekedar mengingatkan, hari Minggu adalah hari ibadah orang-orang Nasrani. Sementara Rasulullah saw menyatakan bahwa hari jum’at adalah sayyidul ayyam (hari yang utama diantara hari yang lain). Demikian pula penetapan hari raya kita, baik Idul Adha maupun Idul Fitri pun mengacu pada hitungan kalender Hijriyah. Wukuf di Arafah yang merupakan satu rukun dalam ibadah haji, waktunya pun berpijak pada kalender hijriah. Begitu pula awal Puasa Ramadhan, puasa ayyamul Bidh ( tanggal 13,14,15 tiap bulan) dan sebagainya mengacu pada Penanggalan Hijriah. Untuk itu seyogyanya bagi setiap muslim untuk menambah perhatiannya pada Kalender Islam ini.

TranslaToR